Pusat keanekaragaman hayati laut dunia, terutama
terumbu karang, terletak di kawasan segitiga karang dunia. Kawasan ini
meliputi Indonesia, Philipina, Malaysia, Timor Leste, Papua New Guinea,
dan Kepulauan Salomon. Jika ditarik garis batas yang melingkupi wilayah
terumbu karang di ke-6 negara tersebut akan menyerupai segitiga. Itu
sebabnya wilayah tersebut disebut sebagai segitiga karang dunia (coral triangle). Total luas terumbu karang di coral triangle sekitar 75.000 km2.
Indonesia sendiri memiliki luas total terumbu karang sekitar 51.000 km2 yang
menyumbang 18% luas total terumbu karang dunia dan 65% luas total di
coral triangle. Saat ini Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat merupakan
kepulauan dengan jumlah jenis terumbu karang tertinggi di dunia.
Berdasarkan sebuah kajian ekologi yang dipimpin oleh The Nature Conservancy (TNC)
dengan melibatkan para ahli terumbu karang dan ikan dunia pada tahun
2002, ditemukan sekitar 537 jenis karang dan 1.074 jenis ikan di
Kepulauan Raja Ampat.
Jumlah jenis terumbu karang
di Kepulauan Raja Ampat tersebut merupakan 75% dari seluruh jenis
terumbu karang dunia yang pernah ditemukan. Walaupun Kepulauan Carribean
di Amerika tengah dan Great Barrier Reef Marine Park di Australia sangat terkenal, kedua kawasan tersebut hanya memiliki sekitar 400 jenis karang.
Beberapa
kepulauan di Indonesia yang juga memiliki jumlah jenis karang cukup
tinggi, yaitu Nusa Penida (Bali), Komodo (NTT), Bunaken (Sulawesi
Utara), Kepulauan Derawan (Kalimantan Timur), Kepulauan Wakatobi
(Sulawesi Utara), dan Teluk Cenderawasih (Papua). Kepulauan tersebut
juga merupakan tujuan
utama wisata bahari, terutama untuk wisata
selam dunia. Manfaat terumbu karang bagi manusia selain sebagai aset
wisata bahari, yaitu sebagai benteng alami pantai dari gempuran ombak,
sebagai sumber makanan, dan sebagai bahan obat-obatan.
Dan
sebagai negara maritim, Indonesia mempunyai banyak sekali wisata taman
laut. Berikut adalah 5 taman laut eksotik Indonesia yang didasarkan atas
keindahan terumbu karangnya:
1. Taman Laut Raja Ampat
Kepulauan
Raja Ampat terletak di barat laut kepala burung Pulau Papua, dengan
kurang lebih 1500 pulau kecil dan atoll serta 4 pulau besar yang utama,
yakni Misol, Salawati, Bantata dan Waigeo. Luas area ini kurang lebih 4
juta hektar persegi darat dan lautan – termasuk sebagian teluk
Cendrawasih – membuatnya sebagai taman laut terbesar di Indonesia.
Kehidupan
hayati dan biota laut Raja Ampat paling kaya dan beranekaragam dari
seluruh area taman laut di wilayah segitiga koral dunia, Philipina –
Indonesia – Papua Nugini. Segitiga coral ini merupakan jantung kekayaan
terumbu karang dunia yang dilindungi dan ditetapkan berdasarkan
konservasi perlindungan alam Internasional.
2. Taman Laut Wakatobi
Taman
Laut Wakatobi, merupakan nama kawasan taman laut nasional yang masuk
dalam wilayah Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang
ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 1996, dengan total area mencapai
seluas 1,39 juta hektar.Taman Laut Nasional Wakatobi, disamping sebagai
surga di pusat Terumbu Karang Dunia sekaligus merupakan obyek wisata
bahari bagi para petualang alam bawah laut.Di dalam kawasan ini, justru
banyak sekali dijumpai keaneka ragaman hayati laut, baik skala maupun
kondisi karang, yang menempati salah satu prioritas tertinggi dari
konservasi laut di Indonesia. Malahan saat ini, kawasan Taman Laut
Nasional Wakatobi resmi menjadi pusat penelitian bawah laut dunia.
Dengan
kedalaman air yang sangat bervariasi, bagian terdalam hingga mencapai 1
kilometer dibawah permukaan air laut dan jumlah ekosistem terumbu
karang sebanyak 875 jenis spesies (jumlah spesies terumbu karang
tersebut hanya terpaut 100 spesies dari jumlah spesies terumbu karang di
Laut Karibia yang memiliki 850 spesies terumbu karang dunia) serta 600
spesies jenis ikan dan biota laut lainnya.
3. Taman Nasional Bunaken
Taman
Nasional Bunaken adalah taman laut yang terletak di Sulawesi Utara,
Indonesia. Taman ini terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi
habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan juga berbagai spesies ikan,
moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Nasional Bunaken merupakan
perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput laut,
terumbu karang dan ekosistem pantai. Taman nasional ini didirikan pada
tahun 1991 dan meliputi wilayah seluas 890.65 km². 97% dari taman
nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan
daratan, meliputi lima pulau: Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen, dan
Siladen.
Taman
Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat kaya.
Terdapat sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah ini. Spesies alga
yang dapat ditemui di Taman Nasional Bunaken adalah Caulerpa, Halimeda dan Padina, sementara spesies rumput laut yang banyak ditemui adalah Thalassia hemprichii, Enhallus acoroides, dan Thalassaodendron ciliatum.
Taman Nasional Bunaken juga memiliki berbagai spesies ikan, mamalia
laut, reptil, burung, moluska dan mangrove. Sekitar 90 spesies ikan
tinggal di perairan wilayah ini.
Di daratan,
pulau ini kaya akan Arecaceae, sagu, woka, silar dan kelapa. Selain itu,
Taman Nasional Bunaken juga memiliki spesies hewan yang tinggal di
daratan, seperti rusa dan kuskus. Hutan mangrove di taman ini menjadi
habitat bagi kepiting, lobster, Molusca, dan burung laut.
4. Taman Laut Banda
Taman
Laut Banda terletak di antara gugusan pulau Neira, pulau Gunung Api,
pulau Ai, pulau Sjahrir dan pulau Hatta yang terletak di kabupaten
Maluku Tengah, merupakan salah satu taman laut terindah di dunia. Kajian
Ekologis di Kepulauan Banda, menunjukkan bahwa terumbu karang di Banda
memiliki keragaman hayati yang luar biasa, dengan adanya 310 jenis
karang pembentuk terumbu, sekitar 871 spesies ikan, serta populasi hiu
dan kerapu yang sangat tinggi. Kepulauan Banda kemudian diajukan sebagai
Kawasan Warisan Dunia.
Karena
keindahan karang dan biota lautnya, pada sekitar tahun 2006 laut Banda
dipilih menjadi Kawasan Warisan Dunia untuk surga bawah laut di
Indonesia, mengalahkan taman laut di kepulauan Raja Ampat (Papua Barat),
Bunaken (Sulawesi Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Berau
(Kalimantan Timur).
5. Taman Laut Karimun Jawa
Taman
Nasional Karimunjawa terdiri dari 22 pulau dan memiliki lima tipe
ekosistem yaitu terumbu karang, padang lamun dan rumput laut, hutan
mangrove, hutan pantai, serta hutan hujan tropis dataran rendah,
merupakan habitat dari berbagai flora khas seperti Dewadaru (Fragaea fagran), Kalimasada (Cordia subcordata), Setigi (Pemphis acudula) dan fauna yang dilindungi seperti Penyu hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Junai Emas (Caloenas nicobarica), dan Keong Gelung (Nautilus pompillus).
Taman
Nasional Karimunjawa terkenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata
laut yang digemari oleh para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun
mancanegara. Berbagai atraksi wisata seperti keindahan alam bawah laut,
panorama pantai, sunset, dan budaya masyarakat setempat merupakan daya
tarik yang mengundang decak kagum.